cover
Contact Name
Dr. Istiadah, MA
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
egalita@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
EGALITA
ISSN : 19073641     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
EGALITA merupakan Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender yang menyajikan sejumlah hasil penelitian, pemahaman dan perenungan mendalam tentang problematika gender, baik dalam bangunan intelektual maupun konstruksi sosial yang ada pada masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2016)" : 7 Documents clear
RESPONSIBLITAS PIMPINAN UIN MAULANA MALIK IBRAHIM DALAM UPAYA MEMBERIKAN AKSES TERHADAP DIFFERENT ABILITY PERSPEKTIF UU NO. 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS Erfaniah Zuhriah
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.069 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4553

Abstract

This study discusses the response of the leadership of UIN Maulana Malik Ibrahim in an effort to provide access to persons with disability perspective of law No. 8 year 2016 About persons with Disability.This type of research is empirical research, located on  campus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang. The research approach used is the juridical sociological approach, statue approach and conceptual approach. Types and sources of data consists of primary data, secondary data, and tertiary data material. Primary data collection techniques by interviews and observations directly in the field, secondary data by library study and tertiary data obtained from General dictionary, legal dictionary, ensiclopedia etc. Technique of data analysis is done using qualitative jurirical analysis method  that focused on "juridical reasoning"From the results of study it is known that  response of policy makers in UIN Maulana Malik Ibrahim in order to provide access to persons with disability are very good response  about the existence of the law No. 8 year 2016 which gives access to the persons with disability to be able to gain the opportunity to learn in College. A good response is shown with several supports they will provide to embody UIN Maulana Malik Ibrahim of Malang to became a campus of inclusion or friendly toward students with disability, it is shown with the begining of the construction of campus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim of  Malang in the village of Tlekung town of Batu,  Malang in East Java. Penelitian in membahas mengenai responsiblitas pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim dalam upaya memberikan akses terhadap different ability perspektif UU No. 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris, yang berlokasi di kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan pendekatan yuridis sosiologis, Pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Jenis dan sumber data terdiri dari data primer, data sekunden dan data tersier. Teknik pengumpulan data primer dengan wawancara dan observasi langung di lapangan, data sekunder dengan studi kepustakaan dan data tersier diperoleh dar kamus umum, kamus hukum, ensikplodia dll. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan metode “analisis kualitatif yuridis” yang bertitik tolak pada kerja “penalaran yuridis”.Dari hasil penelitian di dapat bahwa Respon pengambil kebijakan di UIN Maulana Malik Ibrahim dalam rangka memberikan akses terhadap penyandang disabilitas adalah mulai jajaran rektorat sampai dekanat sangat merespon baik tentang adanya UU No. 8 Tahun 2016 yang memberikan akses kepada para penyandang disabilitas untuk dapat memperoleh kesempatan yang untuk belajar di perguruan tinggi. Respon yang baik ini ditunjukkan dengan berbagai dukungan yang akan mereka berikan untuk mewujudkan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjad kampus yang inklusi atau ramah terhadap mahasiswa penyandang disabilitas, bukti nyatanya adalah akan dimulai pada saat pembangunan kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Desa Tlekung Kota Batu Malang Jawa Timur.Site plant kampus UIN Maulana Malik Ibrahim untuk mewujudkan kampus yang ingklusi dalam memberikan akses terhadap penyandang disabilitas perspektif UU No. 8 Tahun 2016 bahwa UIN Mulana Malik Ibrahim Malang sebagai institusi juga sudah menyusun perencanaan terutama terkait dengan pengembangan kampus. Penyusunan perencanaan pengembangan kampus UIN Maulana Malik Ibrahim yang ramah difabel akan dimulai pada saat membangun kampus 3. Ada beberapa tahapan perencanaan, yaitu perencanaan konstruksi, pengawasan dan fisik. Dalam tahapan perencanaan itu, site plan kampus UIN Maulana Malik Ibrahm ini ini sudah dirumukan sebagai bangunan yang ramah difabel artinya akan memberikan akses terhadap penyandang disabilitas, yang dimulai dari pemberian sarana dan prasarana. 
REFLEKSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERWAWASAN GENDER Nur Jannani; Uswatul Fikriyah
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.146 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4554

Abstract

This research discuss the problems of the legal protection of children workers in Indonesia are still not yet implemented properly even though it has many instruments of law that are pay attention on the rights of the children. From the results of this research shown that the protection of children had been integrated in national law contained in KUHPerdata, KUHPidana, and a number of laws. As an attempt to enforce legal protection for children workers there are at least five factors which should be strengthened, namely legal factors, law enforcement factor, means and facilities of law factor, Community law factor, and cultural law factor.Form of legal protection of children workers in Indonesia with gender perspective in addition that have already exist many laws that are provide legal protection of childrenren workers there are other things that should be more emphasized because in fact the implementation of laws are still many weaknesses. To solve the problem of children workers there are three approaches that can be done: the deletion (abolition), protection (protection), and enablement (empowerment) with give attention to three basic basic prevention, i.e. the application of the principle of cooperation and effective nationwide. In this case there are five steps that become priorities: first, changing public perception against children workers, second, advocate gradually to eliminate children workers, third, instituted and carried out laws for the protection of children workers with gender analysis Fourth, seek legal protection and providing adequate services to children, and the fifth to ensure that  children workers acquire basic education 9 years. Of all the forms of protection against children workers with  gender analysis in General can be divided into direct and indirect protection.Penelitian ini membahas mengenai permasalhaan perlindungan hukum terhadap pekerja anak di Indonesia yang sampai saat ini masih belum terimplementasi dengan baik meskipun telah banyak instrumen peraturan perundang- undangan yang memperhatikan tentang hak- hak anak. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa perlindungan terhadap anak sebenarnya telah terintegrasi dalam hukum nasional yang terkandung dalam KUHPerdata, KUHPidana, dan sejumlah peraturan perundang- undangan tentang perlindungan anak. Sebagai upaya untuk menegakkan perlindungan hukum bagi pekerja anak setidaknya ada lima faktor yang harus dikuatkan yaitu diantaranya faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor sarana  dan fasilitas hukum, faktor masyarakat hukum, faktor budaya hukum.Bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja anak di Indonesia berwawasan gender selain sudah ada banyak peraturan perundang- undangan yang ada di Indonesia untuk memberikan perlindungan hukum terhadap anak yang bekerja ada hal- hal lain yang harus lebih ditekankan karena pada kenyataanya  pelaksanaan peraturan perundang- undangan masih banyak kekurangan. Untuk mengatasi masalah pekerja anak ini ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan yaitu penghapusan (abolition), perlindungan (protection), dan pemberdayaan (empowerment) dengan memperhatikan tiga asas yaitu asas pencegahan, asas penerapan secara efektif dan asas kerjasama nasional. Dalam hal ini terdapat lima langkah yang mnejadi prioritas yaitu pertama, mengubah persepsi msyarakat terhadap pekerja anak, kedua, melakukan advokasi secara bertahap untuk mengeliminasi pekerja anak, ketiga, mengundangkan dan melaksanakan peraturan perundang- undangan bagi perlindungan pekerja anak yang berwawasan gender analisis, keempat, mengupayakan perlindungan hukum dan menyediakan pelayanan yang memadai bagi anak- anak, dan kelima memastikan agar anak- anak yang bekerja memperoleh pendidikan dasar 9 tahun. Dari semua bentuk perlindungan terhadap pekerja anak  berwawasan gender tersebut secara umum dapat dibagi menjadi perlindungan langsung dan tidak langsung.    
PERKAWINAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Dina Tsalist Wildana; Irham Bashori Hasba
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.927 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4549

Abstract

Marriage at the age of children still occur in some areas. Not only in Indonesia, in some areas is still high number of early marriages. Indonesia has had a regulation on the protection of children. But on the other hand the marriage at the age of children is still high even ranked second in Southeast Asia after Cambodia. This obviously shows that regulation owned does not run optimally. This article will discuss about some children's rights that are violated by the existence of early marriage. Despite showing some of the negative effects of marriage on the age of the child but at the end of this writing offers several formulations so that children in the age of marriage is not so much seized the rights of the child.Perkawinan di usia anak masih marak terjadi di beberapa wilayah. Tidak hanya di Indonesia, di beberapa wilayah masih tinggi angka perkawinan dini.Di Indonesia telah memiliki regulasi tentang perlindungan anak. Namun disisi lain perkawinan di usia anak masih tinggi bahkan menduduki peringkat ke 2 se Asia Tenggara setelah Kamboja. Hal ini jelas menunjukkan regulasi yang dimiliki tidak berjalan optimal. Pada tulisan ini akan membahas tentang beberapa hak anak yang dilanggar dengan adanya perkawinan dini. Kendati menunjukkan beberapa dampak negatifdari perkawinan di usia anak namun di akhir tulisan ini menawarkan beberapa formulasi agar perkawinan di usia anak tidak begitu banyak menyita hak-hak anak.   
FENOMENA DAN MOTIVASI IBU RUMAH TANGGA BERKOMUNITAS DALAM ENTREPRENEUR PERSPEKTIF GENDER DI KOTA MALANG (Studi Kasus pada Komunitas Preman Super, Club Sosialita, dan Asosiasi Pengrajin Kota Malang/APKM) Sri Andriani; Dwi hidayatul Firdaus
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.367 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4555

Abstract

Perempuan dan bisnis adalah dua kata yang berbeda sifat, kata perempuan sangat feminin sedangkan kata bisnis cenderung lebih mengarah kepada pekerjaan yang maskulin. Tak dapat dipungkiri permasalah seputar gender juga terjadi di dalam dunia bisnis, hal ini tercermin pada anggapan bahwa dunia bisnis adalah  dunia laki-laki. Meskipun dalam kenyataannya, dunia internasional telah menjamin persamaan hak antara laki-laki dan perempuan sebagai bagian dari hak asasi manusia, namun pada kenyataannya, kaum perempuan masih terus menghadapi kesenjangan dalam masyarakat baik secara legal maupun de facto. Semakin berkembangnya permasalah gender dan peluang untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai motivasi dan harapan, maka munculah banyak wirausaha perempuan. Semakin banyak perempuan yang mulai menyadari bahwa menjadi wirausaha merupakan cara terbaik untuk membantu ekonomi keluarga, karier bisnis, dan aktualisasi diri. Sekarang, kata perempuan dan bisnis dapat berjalan beriringan, karena kini telah terbukti banyak perempuan yang terbukti sukses dalam menjalankan bisnis. Di Kota Malang terdapat 2.764 UMKM yang terwadahi dalam beberapa komunitas, salah satu komunitas di Koma Malang adalah preman super (perempuan mandiri sumber perubahan) adalah kelompok ibu-ibu rumah tangga yang melakukan wirausaha dengan berbagai motivasi, ada kelompok sosialita Malang merupakan kelompok perempuan yang cenderung berkumpul untuk bersosial, mengisi waktu, dan mencari eksistensi diri namun didalamnya juga melakukan wirausaha, kelompok lain adalah asosiasi pengrajin Kota Malang yang berkumpul dalam kegiatan kerajianan. Berawal dari bersosialisasi menjadikan kelompok ini bersaing dalam mengembangkan usaha, fenomena berwirausaha yang diawali dari bersosialisasi oleh ibu-ibu rumah tangga (mompreneurship), penggerak social (social entrepreneur).
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi Pada Desa Candi Renggo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang) Fitriyah Fitriyah; Esy Nur Aisyah; Putri Kurnia Widiati
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.205 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4550

Abstract

Singosari is a town in Malang, East Java province, Indonesia. The subdistrict is located in the North of Malang city, district is crossed the main line of Surabaya-Malang and included as the worst jam region point in Malang. But from the human resources side, Singosari is arguably one of the most advanced sub top and most popular in Malang. Located at an altitude of 400-700 meters. Singosari district having a cool climate. Higher areas were located in Western foot of Arjuno mountain where most of its territory destined for plantations (coffee), forestry (mahogany) and livestock (chickens). Along with Lawang and Kepanjen, Singosari was known as satellite city of Malang main buffer, which is included in the area of Malang raya.This research is applied research (Applied Reseach) i.e. research that had practical reasons, desire to know which aims to be able to do something better, effective, efficient. Research conducted for the purpose to applying the results in order to solve a particular problem that is being experienced by an organization. This type of research is a qualitative with descriptive approach.Based on the results of the analysis undertaken in the development of the local economy based on trade and superior commodities sector's in the village of Candirenggo Kec. Singosari, we can get the conclussion as follows: Superior commodity trading sectors in the village  Candirenggo Kec. Singosari is for food crop subsector is Red Ginger. The development of  commodity can be done through an increase in variation products processing to create added value. In addition, it needs to be seen to cluster industry development opportunities to enhance the competitiveness of the superior commodity (Red Ginger).Singosari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berada di sebelah utara Kota Malang, kecamatan ini dilintasi jalur utama Surabaya-Malang dan termasuk sebagai daerah titik macet terparah di Malang. Namun dari sisi SDM Singosari dapat dikataka sebagai salah satu dai urutan teratas kecamatan termaju dan paling terpandang di Kabupaten Malang. Terletak pada ketinggian 400-700 meter . DPL, Singosari beriklim sejuk. Daerah yang lebih tinggi berada di sebelah barat kaki Gunung Arjuno dimana sebagian besar wilayahnya diperuntukkan bagi perkebunan (kopi), kehutanan (mahoni) dan peternakan (ayam). Bersama dengan Lawang dan Kepanjen, Singosari dikenal sebagai kota satelit penyangga utama Kota Malang, yang termasuk  dalam kawasan Malang raya            Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan (Applied Reseach) yaitu penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan hasil penemuan guna memecahkan masalah tertentu yang sedang dialami suatu organisasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.            Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi lokal berdasarkan  sektor perdagangan dan komoditas unggulan di Desa Candirenggo Kec. Singosari diperoleh kesimpulan sebagai berikut:Komoditas unggulan sektor perdagangan di Desa Candirenggo Kec. Singosari adalah untuk subsektor tanaman bahan makanan adalah Jahe Merah. Pengembangan komoditas dapat dilakukan melalui peningkatan variasi produk hasil pengolahan untuk menciptakan nilai tambah. Disamping itu, perlu dilihat peluang pengembangan klaster industri untuk meningkatkan daya saing dari komoditas unggulan (Jahe Merah).     
UPAYA MEMINIMALISIR PELANGGARAN HAK ANAK MELALUI FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) HUKUM BAGI PEREMPUAN DI DUSUN IGIR-IGIR DESA DARUNGAN KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG Naimah Naimah
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.549 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4551

Abstract

Research method used in this research is Participatory Action Research (PAR) using techniques Forum Group Discuddion (FGD). The purpose of the activities FGD specially fo women are to (1) Identify violations of children's rights in the community of Igir-igir village, (2) Knowing the factors cause the existence of violations of children's rights (3) find out how the activity of law FGD Law can be one of the efforts to minimize violations of children's rights in the hamlet of Igir-igir.The results of FGD Law specially for Women in igir-igir are as follows: first, breach of the rights of children are as follows: (1) many children dropped out from school (2) many wedding early age are occured, (3) many children have no legal identity and citizenship status. Secondly, the causes of violations of children's rights are economic factor, lack of knowledge, and culture. Third, after getting knowledge of FGD regarding law and Government policy then it can minimize the violation of children's rights, one of the proof there are 27 women who register the birth certificates of her family.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan menggunakan teknik Forum Group Discuddion (FGD). Tujuan kegiatan FGD Hukum khusus perempuan adalah (1) Mengidentifikasi pelanggaran hak anak di masyarakat dusun Igir-igir, (2) Mengetahui faktor-faktor penyebab adanya pelanggaran hak anak (3) Mengetahui bagaimana FGD Hukum Khusus perempuan dapat menjadi salah satu upaya meminimalisir pelanggaran hak anak di dusun Igir-igir.Hasil FGD Hukum khusus perempuan di Dusun igir-igir sebagai berikut: Pertama, Pelanggaran hak anak sebagai berikut: (1) banyak anak putus sekolah (2) Banyak ditemui pernikahan usia dini, (3) Banyak anak tidak mempunyai legalitas identitas diri dan status kewarganegaraan. Kedua,Penyebab pelanggaran hak anak faktor perekonomian, kurangnya pengetahuan, dan budaya. Ketiga, setelah mendapatkan pengetahuan dari FGD mengenai Hukum dan kebijakan pemerintah maka dapat meminimalisir pelanggaran hak anak, salah satu buktinya ada 27 Perempuan yang mendaftarkan akte kelahiran keluarganya. 
REKONSEPTUALISASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DALAM SISTEM PERADILAN ANAK DI INDONESIA Faridatus Suhadak; Imam Sukadi
EGALITA Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.052 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v11i1.4552

Abstract

Legal protection for children is to give protection to the child so that the rights of children as perpetrators of crime narcotics more secure so that the child can live, and grow optimally in accordance with the dignity and the dignity of humanity. Form of legal protection of children as perpetrators of crime narcotics is by implement a diversion. Diversi in fact also has the goal to  keeping the child spared from negative effects of the application of the criminal. Diversion also has the essence to keep guarantee the child grow and develop both physically and mentally.Perlindungan hukum bagi anak adalah memberikan perlindungan kepada anak agar hak-hak anak sebagai pelaku tindak pidana Narkotika lebih terjamin sehingga anak bisa hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tidak pidana narkotika adalah dengan menerapkan diversi. Diversi pada hakikatnya juga mempunyai tujuan agar anak terhindar dari dampak negatif penerapan pidana. Diversi juga mempunyai esensi untuk tetap menjamin anak tumbuh dan berkembang baik secar fisik maupun mental. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7